Senin, 03 November 2014

Dinding Sel // Biologi Sel

MAKALAH
Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Sel

DINDING SEL


F MIPA - UNMA


Disusun Oleh :
Desi Mardiana ( NIM : G.15.11.0004 )
Riki Rikardo ( NIM : G.15.11.0011 )

Dosen Pengampu : Lady Diana, M.Sc



DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah ini tepat pada waktunya.

Penyusunan Makalah ini sebagai salah satu tugas untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Biologi Sel Prodi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Mathla’ul Anwar Banten yang diampu oleh Bapak Lady Diana, M.Sc.  

Bak pepatah menyatakan “ Tiada Gading Yang Tak Retak “. Begitu pula dengan Makalah ini ,  masih jauh dari kesempurnaan baik dalam penulisan maupun penyusunannya dikarenakan keterbatasan penulis yang masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun .

Akhir kata penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khusunya bagi penulis serta memberi sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan juga menambah motivasi untuk meneliti lebih lanjut.
 
Pandeglang,  Oktober  2014

Penulis






DAFTAR ISI



COVER          ……………………………………………………………    i
KATA PENGANTAR          ……………………………………………    ii
DAFTAR ISI              ……………………………………………………    iii

BAB I             PENDAHULUAN     ……………………………………    1
A.     Latar Belakang ………...…...…………………….     1
B.    Tujuan    ……………………………………………    1

BAB II            PEMBAHASAN       ……………………………………    2
A.   Sejarah Penemuan Dinding Sel       ..…………..    2
B.   Definisi Dinding Sel     …….………………………   2
C.   Struktur Dinding Sel    …………………………....    3
D.   Fungsi Dinding Sel      ………………………...….    5
E.   Masa Pertumbuhan dan Perkembangan …….     7
F.    Komponen-Komponen Penyusun
Dinding Sel        ………………………………...….    8
BAB III           PENUTUP    …………………………………………….   9
3.1         Simpulan       ………...…………………………..   9
3.2         Saran ……………………………………………..  9

DAFTAR PUSTAKA









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sel merupakan unit dasar yang menyusun suatu organisme, yang berupa bangunan kompleks dan mempunyai ciri-ciri antara lain dapat memperbanyak diri bila masih muda dan dapat mempergunakan lingkungan hidup sebagai sarana kehidupannya. Dengan mempelajari sel, akan membawa kita pada suatu petualangan yang mengejutkan.

Organism yang hidup sekarang ini berasal dari satu sel induk yang ada pada berjuta-juta tahun yang lalu, sel induk ini secara bertahap dan pelan-pelan, berubah untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungaannya agar dapat melangsungkan hidupnya. Sel-sel itu sendiri memiliki bagian-bagian atau organel-organel yang memiliki fungsi tertentu, salah satunya dinding sel.

B.     Tujuan
1.      Mengetahui sejarah ditemukannya dinding sel
2.      Mengetahui fungsi dinding sel
3.      Mengetahui senyawa penyusun dinding sel















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.   Sejarah Penemuan Dinding Sel
Tahun 1665, ROBERT HOOKE (ahli Botani Inggris). Pertama kali menemukan sel. Ia mengiris gabus tanaman Quercus suber dan menemukan gabungan ruangan-ruangan kecil seperti rumah lebah. Selanjutnya ia mengadakan/membuat irisan pada bagian yang masih segar dan tampak adanya cairan di dalam sel yaitu sitoplasma/plasma sel. Ruang-ruang kecil tersebut seperti penjara sehingga disebut  ‘cella’ (kamar kecil). Ruang, tentunya ada yang membatasi yang disebut dinding. Sehingga seiring ditemukannya sel, ditemukannya pula dinding sel.
Sel adalah unit fungsional dari semua organisme hidup di planet ini. Setiap sel terdiri dari banyak struktur kecil yang disebut ‘organel’, yang khusus untuk melaksanakan fungsi-fungsi vital. 
Suatu dinding sel adalah organel yang penting dan berbeda, hadir dalam tumbuhan, bakteri, alga dan jamur. Hal ini juga dapat ditemukan dalam beberapa archaea. Hal ini juga terjadi menjadi fitur khusus yang membantu kita membedakan sel tumbuhan dari sel hewan. Meski ukurannya kecil, dinding sel melakukan sejumlah fungsi yang membentuk dasar proses kehidupan tanaman.
Pada tumbuhan, dinding sel terdiri dari polisakarida yang merupakan karbohidrat kompleks dibangun dari monosakarida. Dengan kata sederhana, itu terdiri dari selulosa, hemiselulosa, polisakarida pectic, lignin, protein, lipid tertentu dan air. Dalam kasus ganggang, dinding sel mengandung polisakarida salah satu atau berbagai glikoprotein, atau keduanya; jamur memiliki dinding sel sebagian besar terdiri dari kitin dan lainnya polisakarida, dan dinding sel bakteri terbuat dari peptidoglikan, yang terdiri dari rantai polisakarida silang dengan peptida biasa yang mengandung asam D-amino.

B.   Definisi Dinding Sel
Dinding sel merupakan sebuah membran yang terbentuk pada bagian luar dari membran sel yang berperan sangat penting dalam membentuk struktur sel yang kaku, memberi kekuatan dan perlindungan kepada sel terhadap tekanan mekanik.
Gbr 1. Dinding sel
Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Hewan dan protista kebanyakan tidak memiliki dinding sel.
Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara sitoplasma satu dengan yang lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmataberupa juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel juga dapat mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.

C.   Struktur Dinding Sel
Pada sel tumbuhan, struktur dinding selnya keras dan kaku yang terdiri dari 3 jenis lapisan yaitu :
Gbr 2. Diagram dinding sel
a.    Lamella tengah. Lapisan ini merupakan lapisan yang pertama kali terbentuk selama pembelahan sel. Merupakan lapisan yang terdiri dari polisakarida pektin yang kaya akan lapisan lem yang mengikat sel-sel yang berdekatan.
b.    Dinding sel primer. Lapisan ini terbentuk setelah lamella tengah dan terdiri dari kerangka kaku mikrofibril selulosa yang tertanam dalam matriks seperti gel terdiri dari senyawa pektin, hemiselulosa dan glikoprotein.
Gbr 3. Struktur dinding sel sekunder
c.    Dinding sel sekunder. Terbentuk setelah pembesaran sel selesai dan dibentuk di dalam dinding sel primer yang telah berhenti meningkat di daerah permukaan ketika sel tumbuh sepenuhnya dimana sel ini sangat kaku dan tebal yang terbuat dari selulosa, hemiselulosa dan lignin. Dinding sel sekunder sering berlapis.
Perhatikan tabel dibawah ini untuk melihat perbedaan antara dinding primer dan dinding sekunder.
Karakteristik
Dinding primer
Dinding sekunder
Fleksibilitas dan ekstensibilitas
Tinggi
Rendah
Ketebalan
Dinamis
Statis
Susunan mikrofibril
Acak
Sejajar
Kadar selulosa
Rendah
Tinggi
Kadar hemiselulosa
50%
25%
Kadar lipid
5-10%
Sedikit/tidak ada
Kadar protein
5 %
Rendah
Pertumbuhan
Multinet
Aposisi
                                 Tabel 1. Perbedaan dinding sel primer dan sekunder
D.   Fungsi Dinding Sel
Dalam tanaman, dinding sel terbentuk selama pembelahan sel itu sendiri, ketika pelat sel terbentuk antara anak inti sel. Setelah formasi awal, plat sel menjadi dinding sel primer, dan selama jangka waktu, menebal untuk membentuk dinding sel sekunder. Penebalan ini berlangsung luar, menyebabkan lumen menyusut karena dinding sel bergerak dari seorang dinding sel primer ke dinding sel sekunder. Hal ini secara luas dianggap bahwa penebalan ini berlangsung dengan aposisi.
1.    Fungsi Dinding Sel  Menentukan Bentuk, Kekuatan Dan Dukungan
Dinding sel bertindak sebagai kerangka serta dianggap paling bertanggung jawab memelihara atau menentukan bentuk sel. Arah dan laju pertumbuhan sel juga ditentukan oleh dinding sel.
Seiring dengan dukungan, dinding sel juga bertanggung jawab untuk memberikan kekuatan mekanik sel. Dinding sel terdiri dari selulosa, yang terdiri dari ribuan molekul D-glukosa. Molekul-molekul ini terikat satu sama lain melalui ikatan hidrogen yang kuat yang menyediakan kekakuan dan kaku ke sel. Hal ini membantu tumbuhan untuk berdiri tegak meskipun tidak memiliki kerangka tulang.
2.    Fungsi Dinding Sel  Mengontrol Tekanan Turgor
Tekanan turgor, atau turgidity, didefinisikan sebagai tekanan yang diterapkan oleh konstituen sel pada dinding sel. Fungsi penting dari dinding sel adalah untuk menjaga tekanan turgor. Hal ini ditentukan oleh jumlah air yang hadir dalam vakuola, yang secara langsung sesuai dengan tekanan osmotik. Gaya yang diberikan pada dinding sel. Dinding sel, menjadi tidak fleksibel, memberikan gaya kembali ke sel. Ini menyumbang kekakuan tumbuhan dan membantu untuk tetap tegak.
Namun, perlu ada keseimbangan antara tekanan pada dinding sel dan kekakuan dinding sel, karena tekanan berlebih dapat menyebabkan pecahnya sel, sementara tekanan kurang dapat membuat sel lembek.


3.    Fungsi Dinding Sel  Lintas Zat
Fungsi lain dinding sel yang penting terkait dengan sifat semi-permeabel nya. Ini membantu mengatur difusi materi melalui apoplast. Fitur ini dari dinding sel memungkinkan pertukaran zat, seperti molekul kecil dan protein, masuk dan keluar dari sel. Hal ini juga membantu dalam menyaring molekul besar. Zat penting lainnya, seperti air dan karbon dioksida, juga didistribusikan ke seluruh setiap sel tumbuhan dengan bantuan dinding sel ke kontak dinding sel. Dengan demikian, salah satu fungsi dari dinding sel adalah pemeliharaan homeostasis dalam sel.
4.    Fungsi Dinding Sel  Perlindungan
Tumbuhan tidak mampu bergerak, sehingga mereka membutuhkan perlindungan lebih banyak untuk menyelamatkan diri dari bahaya apapun. Dinding sel adalah garis pertahanan pertama untuk sel selama serangan dari patogen dan mikroorganisme. Aset menjadi kaku mencegah patogen dan benda asing lainnya yang berbahaya masuk. Ia juga menawarkan perlindungan terhadap stres mekanik sel.
5.    Fungsi Dinding Sel Penyimpanan Karbohidrat
Dinding sel merupakan cadangan penting karbohidrat (terutama untuk benih), yang dapat, dalam situasi mengerikan, akan digunakan oleh sel untuk tujuan metabolik lainnya.
6.    Fungsi Dinding Sel Pensinyalan
Dinding sel mengandung oligosaccharins yang bertindak sebagai hormon untuk sel, karena mereka merangsang sintesis etilen, kitinase dan enzim lain seperti dalam sel. Pelepasan hasil ini enzim dalam sebuah ledakan oksidatif, memproduksi senyawa oksigen yang berhubungan dengan peroksida, superoksida dan lainnya yang menyerang patogen dan juga membuat dinding sel lebih kaku dan sulit untuk menembus. Dengan demikian, dinding sel tersebut diberikan sebagai sumber sinyal molekul biologis aktif.


E.    Masa Pertumbuhan dan Perkembangan
Keadaan dinding sel selama masa-masa pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah :
a.  Pembelahan sel melibatkan sintesis dinding sel yang baru.
b.  Pembesaran sel melibatkan perubahan dalam komposisi dinding sel.
c.  Diferensiasi sel melibatkan perubahan dalam komposisi dinding sel. 
Pada pertumbuhan dinding sel, ada dua proses yang terlibat, yaitu pembelahan sel dan pemanjangan sel. Pembelahan sel berlangsung pada jaringan meristematis. Sel- sel anak yang dihasilkan pada jaringan meristematis mempunyai ukuran yang lebih kecil dari pada sel-sel dewasa. Setelah sel anak terbentuk, maka selanjutnya ter-jadi pemanjangan sel. Ada dua teori yang berkenaan dengan pemanjangan dinding sel, yaitu teori multinet, dan teori orientasi aktif. 
Gbr 4. Pertumbuhan multinet

Menurut teori multinet, mikrofibril diletakkan pada permukaan bagian dalam dinding sel menurut arah melintang terhadap panjang sel. Pada waktu dinding sel memanjang, mikrofibril-mikrofibril mengalami reorientasi ulang ke arah sumbu longitudinal sel hingga mikrofibril sejajar dengan sumbu. Dengan demikian orientasi mikrofibril menurut teori multinet berlangsung secara pasif mengikuti perentangan dinding sel selama berlangsungnya pertumbuhan.
Selama pemanjangan dinding sel, mikrofibril bergerak satu terhadap yang lain. Pada gambar di samping ini ditunjukkan mekanisme pemanjangan dinding sel. Dalam hal ini terdapat enzim-enzim yang memutuskan ikatan antara dua polisakarida dinding sel (a) dan tetap melekat pada salah satu titik pemotongan, kemudian polisakarida dapat bergeser dengan bebas (b) dan bergerak hingga enzim membentuk ikatan yang baru. 
Menurut teori orientasi aktif, mengemukakan bahwa terbentuknya lapisan mikrofibril yang sejajar pada dinding sel tumbuhan yang tidak tumbuh lagi berlangsung secara siklosis, (mengalirnya bahan-bahan sitoplasma di dalam sel tumbuhan) pada bagian dalam sel. Aliran siklosis ini orientasi mikrofibril pada bagian luar sel.

F.    Komponen-Komponen Penyusun Dinding Sel
Bahan utama penyusun dinding sel adalah polisakarida yang dibangun dari monosakarida. Ada berbagai komponen lain di dalam dinding sel termasuk protein,karbohidrat dan lignin.
Pada bakteri, dinding sel terdiri dari peptidoglikan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup bakteri.
Pada archaea, karakteristik dinding selnya mengandung sedikit peptidoglikan (kecuali untuk kelompok metanogen) dan tersusun dari glikoprotein lapisan-S, pseudopeptidoglikan atau polisakarida.
Pada jamur, dinding selnya tersusun dari kitin dan polisakarida yang lain. Sedangkan pada ganggang dinding selnya sersusun dari glikopretein dan polisakarida. Pada beberapa spesies ganggang tertentu mungkin dapat terdiri dari asam silikat.
Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara antara sitoplasma satu dengan yang lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.
Sebagian besar isi dari sel berupa air. Tekanan air atau isi sel terhadap dinding sel disebut tekanan turgor. Dinding sel dan vakuola berperan dalam turgiditas sel.
BAB III
PENUTUP

A.   Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini ialah dinding sel merupakan sebuah membran yang terbentuk pada bagian luar dari membran sel yang berperan sangat penting dalam membentuk struktur sel yang kaku, memberi kekuatan dan perlindungan kepada sel terhadap tekanan mekanik. Manfaat dinding sel ialah mempertahankan  dan menentukan bentuk sel, dukungan dan kekuatan mekanik, mencegah membran sel meledak saat berada di dalam medium hipotonik (yaitu, tahan tekanan air), mengendalikan laju dan arah pertumbuhan sel dan mengatur volume sel, bertanggung jawab dalam desain dan mengendalikan morfogenesis tanaman sejak dinding tanaman berkembang hingga penambahan sel, berperan dalam proses metabolisme, penghalang fisik untuk agar benda-benda asing tertentu tidak masuk kedalam sel dan sebagai tempat penyimpanan karbohidrat.

B.   Saran
Saran yang bisa kami berikan kepada pembaca ialah dalam mempelajari tentang dinding sel janganlah berpatokan pada 1 buku atau 1 sumber saja melainkan banyak membaca buku dan reverensi yang lebih banyak agar khasanah ilmu anda bertambah.








DAFTAR PUSTAKA

Sumadi, Aditya Marianti.2007.Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu
http://en.wikipedia.org/wiki/Cell_wall
 http://ahli-biologi.blogspot.com/fungsi-dinding-sel.html http://fitriasri.com/fungsi-dinding-sel-tumbuhan.html http://whanday.blogspot.com/apa-itu-dinding-sel_21.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar