MAKALAH
LISOSOM
Diajukan untuk
memenuhi tugas Kelompok Mata Kuliah Biosel Molekuler
![F MIPA - UNMA.bmp](file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.jpg)
Disusun Oleh :
1. Yeti
Suhaeti
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR
BANTEN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ketika
mempelajari RE dan aparatus golgi, kita telah mengenaladanya vesikuli-vesikuli yang
berfungsi untuk mengangkut senyawa-senyawahasil
biosintesis RE untuk disekresikan maupun ditimbulkan.Beberapa vesikuli tersebut
mengangkut enzim-enzim yang antara lainberperan untuk proses metabolisme
sel.Pada tahun 1950 de Duve dankawan-kawannya sedang intensif mempelajari
enzim-enzim yangberperan dalam metabolisme karbohidrat.
Salah satu
enzimya adalah asam fosfatease. Diketahui bahwa didalamsitoplasma terdapat zat
yag mengadung enzim tersebut, sehingga dapat diupayakan untuk dapat mengisolasi
zarah tersebut dalamkeadaan utuh. Novikoff pada tahun 1955 dengan
menggunakanmikroskop electron menemukan adanya zarah yang banyakmengandung asam
fosfatase.
Hasil
penelitian menunjukan bahwa enzim dalam zara tersebut akanpaling aktif jika
isolatnya dibuat dengan air suling disbanding isolatnyadibuat dari isolatonis
misalnya dengan sukrosa, Sehingga zarah tersebut mengandung enzim hidrolik. Zarah
yang mengandung enzimhidrolik ini kemudian ditentukan sebagai organela baru dan
diberi namalisosom. Karena enzim yang banyak terdapat di lisosom adalah
asamfosfatase,maka enzim ini dijadikan sebagai enzim penanda
lisosom.
Dalam bab ini
akan dipelajari tentang lisosom serta sejarah ditemukannya lisosom, berbagai
fungsinya, proses pembentukan lisosom dan macam-macamnya. Setelah mempelajari
bab ini diharapkan parapembaca mengerti bagai mana prosess
pembentukan lisosom danfungsi lisosom, mekaisme kerja lisosom, dan mengerti
mekanisme fogositosis yang dilakukanoleh lisosom.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis
merumuskan rumusanmasalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah
sejarah ditemukannya lisosom?
2. Apa yang dimaksud lisosom?
3. Apa saja macam-macam lisosom?
4. Bagaimana fungsi lisosom?
5. Bagaimana proses pembentukan lisosom?
C.
Tujuan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah
ini disusun dengantujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.
Sejarah ditemukannya lisosom;
2.
Pengertian lisosom;
3.
Macam-macam lisosom;
4.
Fungsi lisosom;
5.
Proses pembentukan lisosom.
D.
Kegunaan
Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan
kegunaan baik secara teoritis maupun
praktis.Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan konsep ilmu pengetahuan.
Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.
Penulis,
sebagai alat penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnyatentang konsep
ilmu pengetahuan.
2.
Pembaca/guru,
sebagai media informasi tentang konsep ilmu pengetahuan baiksecara teoritis
maupun secara praktis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Ditemukannya Lisosom
Istilah lisosom diperkenalkan oleh de Duve
dkk (1955). Pertama kali menemukan organel ini pada sel hati tikus, kemudian
tahun 1963 mereka mengemukakan pula bahwa lisosom adalah kantung berisi enzim
hidrolisa yang aktif dalam medium berpH asam. Namun jauh sebelum itu pada akhir
tahun 1800, E. Metchnifoff dan Paul Erlich telah mengamati granula pada
leukosit yang diduga ada hubungannya dengan pencernaan intrasel
C.de Duve dkk dari Belgia meneliti dari segi
biokimia sedangkan Ak Novikoff dkk dari USA meneliti dari segi morfologi dan
sitokimia.Sejak tahun 1950 dengan mikroskop electron telah dapat mengobservasi
struktur struktur kecil/badan mikro.
B.
Pengertian Lisosom dan Struktur Lisosom
Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh.
Pengertian lisosom ini sendiri ialah kantong yang berbentuk agak
bulat dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna
makromolekul.
Sebenarnya banyak pengertian yang dikemukakan mengenai lisosom, yang di
antaranya adalah sebagai berikut:
1.
Lisosom adalah
tempat pencernaan intrasel dan pergantian komponen intrasel.
2.
Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung
enzim-enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna dan, dengan demikian
menyingkirkan berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak diinginkan, seperti
bakteri yang masuk ke dalam sel.
3.
Lisosom adalah
satu dari benda kecil yang terdapat dalam berbagai jenis sel, mengandung
berbagai enzim hidrolitik dan secara normal berperanan pada proses pencernaan
intrasel terbatas.
4.
Lisosom adalah organel yang mengandung enzim pencernaan,
dan lain-lain.
Dari keempat pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik suatu persamaan, bahwa di dalam lisosom terdapat enzim hidrolitik dan berfungsi untuk pencernaan intra sel.
Dari keempat pengertian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik suatu persamaan, bahwa di dalam lisosom terdapat enzim hidrolitik dan berfungsi untuk pencernaan intra sel.
Lisosom merupakan organel yang bentuknya
tidak uniform antara satu samalainnya, cenderung bervariasi bergantung pada isi
yang dicerna oleh lisosom tersebut. Namun pada umumnya lisosom memiliki bentuk
yang hampir bulat, dengan garis tengah berada pada kisaran 0.05 sampai 1.2
μm.Rata-rata sebuah sel memiliki sekitar tiga ratus lisosom, yang tersebar
merata di seluruh sel.
![http://lh5.ggpht.com/_wYv4UjyptOQ/TJb-YKTmv4I/AAAAAAAAAUI/xga_7Yz6S20/lysosomes_thumb%5B2%5D.jpg?imgmax=800](file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.jpg)
Secara
struktur lisosom terdiri dari :
1.
Membran
lisosom
Untuk
menyediakan pH asam bagi enzim hidrolitik, membran lisosom mempunyai pompa H+
yang menggunakan energi dari hidrolisis ATP. Membran lisosom juga sangat
terglikosilasi yang dikenal dengan lysosomal-associated membrane proteins
(LAMP). Sampai saat ini sudah terdeteksi LAMP-1, LAMP-2, dan CD63/LAMP-3. LAMP
berguna sebagai reseptor penerimaan kantong vesikel pada lisosom.
2.
Enzim lisosom
Di dalam
lisosom terdapat enzim-enzim yang mempunyai fungsi untuk menghidrolisis materi
seluler asing antara lain DNA, RNA, protein dan lipid.Enzim tersebut disebut lisozim. Enzim-enzim tersebut antara lain :
a.
Nuclease berfungsi menghidrolisis DNA dan RNA.
b.
Protease berfungsi menghidrolisis protein
c.
Lipase berfungsi menghidrolisis lipid
d.
Fosfatase berfungsi menghidrolisis oligonukleotida
e.
Enzim-enzim lain yang berfungsi menghidrolisis karbohidrat polisakarida
serta oligo sakalida.
Dalam
literatur lain juga disebutkan bahwa kira-kira ada 50 jenis enzim pada lisosom
yang mana enzim-enzim tersebut tidak ditemukan dalam sebuah lisosom ataupun
dalam sebuah sel tertentu melainkan enzim-enzim tersebutdiperoleh
dari berbagai macam jaringan. Enzim pada lisosom bekerja optimal dalam
keadaan asam.
![https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiP0R-Crbqgpw6Hx3qhV9OhINIgPoP58MrGLQjsPinB0gfvko4Pd8D5kZMWiw5wjeJmEaiAyuN7ujbSNhaDUTP7pPYyTUhotUcaaRxLPaLRcF3nL-0T6b08gH5Z8Rp4WKEyEwRE0ESQCl-Q/s400/clip_image009.jpg](file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.jpg)
Gambar Lisosom
![http://biologi.blogsome.com/wp-admin/images/lyso.jpg](file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg)
Gambar Lisosom tampak pada sel
C.
Macam – Macam Lisosom
Hasil pengamatan mikroskop electron menujukan bahwa bentuk dan ukuran
lisosom sangat bervariasi.Meski demikian lisosom tetap
dapat diintenfikasi sebagai salah satu organela sel. Lisosom di tinjau dari
segi fisiologis terdiri dari dua katagori yaitu lisosom primerdan lisosom sekunder.Ada dua jenis lisosom yang dikenal sampai
saat ini, yaitu lisosom primer dan lisosom sekunder.Perbedaannnya adalah, bahwa
lisosom primer merupakan lisosom yang belum digunakan untuk
pencernaan/hirolisis, sedangkan lisosom sekunder merupakan lisosom primer yang
telah bekerja dan menyatu dengan membran fagosom.
Lisosom primer hanya berisi enzim – enzim hidrolase sedangkan
lisosom sekunder yang selain berisi enzim hidrolase juga terdapat substrat
yang sedang dicernaterdapat 4 macam yaitu :
1.
Heterofagosom, merupakan gabungan antara lisosom
primer dengan fagosom,
2.
Sitolisosom merupakan gabungan antara lisosom
primer dengan autosom,
3.
Badan Residu, adalah vakuola yang berisi sisa
materi yang tidak tercerna.
D.
Fungsi Lisosom
Fungsi utama lisosom adalah untuk pencernaan intra sel. Materi yang dicerna
oleh lisosom dapat berasal dari luar sel atau dari dalam sel itu sendiri.
Pencernaan intra sel selalu terjadi di dalam lisosom, enzim, hidorolitik tidak
pernah keluar dari dalam lisosom sehinggan pencernaan berlangsung optimal. Akan
tetapi, jika membran lisosom pecah, maka enzim hidrolitik pada lisosom akan
keluar dan mencerna sel itu sendiri,selain itu perombakan organel sel yang
telah tua ,proses metamoifosis pada katak, misalnya menyusutnya ekor pada
berudu karena dicerna oleh enzim katepsin di dalam lisosom..pemulihan ukuran
uterus setelah kehamilan, proses fertiliasi, dimana bagian kepala sperma yang
dinamakan akrosom,mengandung enzim hialuronidase untuk mencerna zona pelusida
pada sel telur.
Secara umum lisosom berfungsi dalam proses :
1.
Endositosis
Endositosis
ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme
endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan
tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah
dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke
endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan
enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5)
pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
2.
Autofagi
Proses
autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti
organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma
kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom
berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
3. Fagositosis
Fagositosis
merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti
bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel
atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi
dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).
E.
ProsesPembentukan Lisosom
Proses pembentukan lisosom ada dua macamyaitu :
1. Dibentuk langsung oleh RE (retikulum endoplasma)
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh
ribosom dan kemudian masuk ke dalam RE.Dari RE enzim dimasukkan ke dalam
membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom.
2. Dibentuk oleh
badan golgi.
Lisosom berasal dari pembentukan
tunas sisterna A golgi pada sisi trans lisosom primer pada umunya adalah
vesikuli yang bersalutkan protein yang disebut klatrin.klatrin akan terlepas dengan begitu
vesikuli akan terlepas.
![https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi9yR7s3yQuYyBUHRgh7wUmS6siIc7aT_LhceaTMrKxpI_dkcVBrk_-RKlZa_hqGDaeXiqU0PmowCLXXAiZ3O72uFi6reYbxLg9Tb0b_TBeKdNnfQD7rYb87tlvm8KXKjMIwJmAkx2mKA/s1600/pembentukan_lisosom_dan_aktifitasnya.jpg](file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.jpg)
Gambar. Pembentukan lisosom dan aktivitasnya
F. Mekanisme Kerja Lisosom
Mekanisme secara
enzimatis yang dilakukan oleh lisosom terdiri dari berbagai macam tergantung
dari jenis, asal dan bahan yang akan dicerna. Bila bahan yang dicerna berasal
dari luar sel, proses pencernaannya disebut heterofagi, sedangkan bila bahannya
berasal dari dalam sel, maka disebut proses autofagi. Kedua mekanisme ini,
sering dijumpai misalnya pada pertahanan tubuh, nutrisi, pengaturan
sekresi.Selain kedua mekanisme tersebut yang sifatnya intraseluler, enzim
lisosom dapat pula disekresikan ke luar dari sel atau disebut pencernaan ekstra
sel, misalnya terjadi pada jaringan pengikat hewan dan juga pada sejenis jamur
(Sumadi dan Marianti A., 2007: 142).
Proses pencernaan
heterofagi terjadi dengan jalan endositosis, artinya bahan yang berasal dari
luar akan masuk ke dalam sel dengan jalan endositosis membentuk endosom.
Endosom akan melebur dengan lisosom primer sehingga enzim lisosom akan
berkontak langsung dengan bahan yang dicerna. Selanjutnya proses pencernaan
berlangsung, terbentuk lisosom sekunder, kemudian sisa pencernaan akan
dikeluarkan dari sel dengan cara eksositosis.
Pada pencernaan
autofagi berbeda dengan pencernaan heterofagi.Pada autofagi ini, bahan yang
menjadi substrat berasal dari komponen sel itu sendiri. Mekanismenya dimulai
dengan kegiatan sebuah sisterna RE yang akan melengkung dan mengelilingi
sebagian sitoplasma yang terdapat berbagai macam organel dan inklusi. Setelah
terbentuk vesikel maka enzim akan segera dicurahkan sehingga terjadi
autolisosoma yang akan menghasilkan badan-badan residu yang akan dikeluarkan
dari sel.
Proses mekanisme
ekstraseluler yang dilakukan oleh lisosom dengan mencurahkan isi lisosom ke
dalam daerah ekstraseluler. Jadi pada proses ini yang dicerna adalah substansi
antar sel, misalnya pencernaan ekstra sel yang menyebabkan perubahan tulang dan
tulang rawan.
![unduhan.jpg](file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.jpg)
Gambar hasil mekanisme pencernaan lisosom
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lisosom berasal
dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh.Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang mengandung
enzim-enzim hidrolitik kuat yang mampu mencerna sehingga dapat menyingkirkan
berbagai sisa sel dan benda asing yang tidak diinginkan, seperti bakteri yang
masuk ke dalam sel.
Istilah lisosom
diperkenalkan pertama kali
olehde Duve dkk (1955). Pertama kali menemukan organel ini
pada sel hati tikus.Lisosom adalah
kantung berisi enzim hidrolisa yang aktif dalam medium berpH berfungsi untuk menghidrolisis materi seluler asing
antara lain DNA, RNA, protein dan lipid. Secara umumnya lisosom
berfungsi dalam proses fagositosis, autofagi dan endositosis. Endositosis
ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel. Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan
degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Sedangkan fagositosis merupakan proses pemasukan partikel
berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Lisosom dapat dibentuk
secara langsung oleh retikulum endoplasma dan dari pembentukan sisterna dari
badan golgi.
B. Saran
Agar mahasiswa dapat memperhatikan dengan seksamabagaimana struktur lisosom,pembentukan lisosom, fungsi dan macam – macam lisosom dengan baik dan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Alberts, B., D.
Bray, J. Lewis,
M. Raff, K.
Roberts, J.D. Watson,
1989, Molecular Biology of The
Cell 2nded., Garland Publ., Inc, New York
Campbell,
Neil A, Reece , Jane B, and Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi, Edisi
kelima jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Djamhur W., (1986) Biologi Sel,
UT, Jakarta
Sheller P., (1980)
Cell Biology, Struktur
Biochemistryand Function, John
Willey & Son, New York
Siergar A., (1990), Biologi Sel,
ITB, Bandung
Soewolo.
2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Thorpe, N.O., (1984), Cell
Biology, John Willey, New York
Tim
Dosen Biologi Sel. 2006. Biologi sel. Medan: Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Ville,
walker,Claude A. 1984. Zoologi Umum. Jakarta: Erlangga
Wulangi,
Kartolo S. 1995.Prinsip- Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar