MAKALAH
Disusun
Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Sel
DINDING SEL
Disusun Oleh :
Desi Mardiana ( NIM
: G.15.11.0004 )
Riki Rikardo ( NIM
: G.15.11.0011 )
Dosen Pengampu : Lady Diana, M.Sc
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah ini tepat pada waktunya.
Penyusunan
Makalah ini sebagai salah satu
tugas untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Biologi Sel Prodi Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Universitas Mathla’ul Anwar Banten yang diampu oleh Bapak Lady Diana, M.Sc.
Bak
pepatah menyatakan “ Tiada Gading Yang
Tak Retak “. Begitu pula dengan Makalah ini , masih jauh dari kesempurnaan baik dalam
penulisan maupun penyusunannya dikarenakan keterbatasan penulis yang masih
dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun .
Akhir
kata penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,
khusunya bagi penulis serta memberi sumbangan bagi dunia ilmu pengetahuan juga
menambah motivasi untuk meneliti lebih lanjut.
Pandeglang, Oktober
2014
Penulis
DAFTAR ISI
COVER …………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR …………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………… 1
A. Latar Belakang ………...…...……………………. 1
B. Tujuan …………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………… 2
A. Sejarah Penemuan Dinding
Sel ..………….. 2
B.
Definisi Dinding Sel …….……………………… 2
C.
Struktur Dinding Sel ………………………….... 3
D.
Fungsi Dinding Sel ………………………...…. 5
E. Masa Pertumbuhan dan
Perkembangan ……. 7
F. Komponen-Komponen
Penyusun
Dinding Sel ………………………………...…. 8
BAB III PENUTUP ……………………………………………. 9
3.1
Simpulan ………...………………………….. 9
3.2
Saran …………………………………………….. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel
merupakan unit dasar yang menyusun suatu organisme, yang berupa bangunan
kompleks dan mempunyai ciri-ciri antara lain dapat memperbanyak diri bila masih
muda dan dapat mempergunakan lingkungan hidup sebagai sarana kehidupannya.
Dengan mempelajari sel, akan membawa kita pada suatu petualangan yang
mengejutkan.
Organism
yang hidup sekarang ini berasal dari satu sel induk yang ada pada berjuta-juta
tahun yang lalu, sel induk ini secara bertahap dan pelan-pelan, berubah untuk
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungaannya agar dapat melangsungkan
hidupnya. Sel-sel itu sendiri memiliki bagian-bagian atau organel-organel yang
memiliki fungsi tertentu, salah satunya dinding sel.
B.
Tujuan
1. Mengetahui sejarah ditemukannya dinding sel
2. Mengetahui fungsi dinding sel
3. Mengetahui senyawa penyusun dinding sel
1. Mengetahui sejarah ditemukannya dinding sel
2. Mengetahui fungsi dinding sel
3. Mengetahui senyawa penyusun dinding sel
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Sejarah Penemuan Dinding Sel
Tahun 1665, ROBERT HOOKE (ahli
Botani Inggris). Pertama kali menemukan sel. Ia mengiris gabus tanaman Quercus
suber dan menemukan gabungan ruangan-ruangan kecil seperti rumah lebah.
Selanjutnya ia mengadakan/membuat irisan pada bagian yang masih segar dan
tampak adanya cairan di dalam sel yaitu sitoplasma/plasma sel. Ruang-ruang
kecil tersebut seperti penjara sehingga disebut ‘cella’ (kamar kecil).
Ruang, tentunya ada yang membatasi yang disebut dinding. Sehingga seiring
ditemukannya sel, ditemukannya pula dinding sel.
Sel adalah unit fungsional dari semua organisme hidup di
planet ini. Setiap sel terdiri dari banyak struktur kecil yang disebut
‘organel’, yang khusus untuk melaksanakan fungsi-fungsi vital.
Suatu dinding sel adalah organel yang penting dan
berbeda, hadir dalam tumbuhan, bakteri, alga dan jamur. Hal ini juga dapat
ditemukan dalam beberapa archaea. Hal ini juga terjadi menjadi fitur khusus
yang membantu kita membedakan sel tumbuhan dari sel hewan. Meski ukurannya
kecil, dinding sel melakukan sejumlah fungsi yang membentuk dasar proses
kehidupan tanaman.
Pada tumbuhan, dinding sel terdiri dari polisakarida yang merupakan
karbohidrat kompleks dibangun dari monosakarida. Dengan kata sederhana, itu
terdiri dari selulosa, hemiselulosa, polisakarida pectic, lignin, protein,
lipid tertentu dan air. Dalam kasus ganggang, dinding sel mengandung
polisakarida salah satu atau berbagai glikoprotein, atau keduanya; jamur
memiliki dinding sel sebagian besar terdiri dari kitin dan lainnya
polisakarida, dan dinding sel bakteri terbuat dari peptidoglikan, yang terdiri
dari rantai polisakarida silang dengan peptida biasa yang mengandung asam
D-amino.
B.
Definisi
Dinding Sel
Dinding sel merupakan sebuah membran yang terbentuk
pada bagian luar dari membran
sel yang berperan sangat penting
dalam membentuk struktur sel yang kaku, memberi kekuatan dan perlindungan
kepada sel terhadap tekanan mekanik.
Gbr 1. Dinding sel
Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang
membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas
yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur
penyusun dan kelengkapannya berbeda. Hewan dan protista kebanyakan tidak
memiliki dinding sel.
Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu
bagian yang disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara
sitoplasma satu dengan yang lain yang disebut
plasmodesmata. Plasmodesmataberupa juluran plasma, yang berfungsi menjadi
pintu keluar masuknya zat.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas,
layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena
dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring
(filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel juga dapat mencegah
kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
C.
Struktur
Dinding Sel
Pada sel tumbuhan, struktur dinding selnya
keras dan kaku yang terdiri dari 3 jenis lapisan yaitu :
Gbr 2. Diagram dinding sel
a.
Lamella tengah.
Lapisan ini merupakan lapisan yang pertama kali terbentuk selama pembelahan
sel. Merupakan lapisan yang terdiri dari polisakarida pektin yang kaya akan
lapisan lem yang mengikat sel-sel yang berdekatan.
b.
Dinding sel
primer. Lapisan ini terbentuk setelah lamella tengah dan terdiri dari kerangka
kaku mikrofibril selulosa yang tertanam dalam matriks seperti gel terdiri dari
senyawa pektin, hemiselulosa dan glikoprotein.
Gbr 3. Struktur dinding sel sekunder
c.
Dinding sel
sekunder. Terbentuk setelah pembesaran sel selesai dan dibentuk di dalam
dinding sel primer yang telah berhenti meningkat di daerah permukaan ketika sel
tumbuh sepenuhnya dimana sel ini sangat kaku dan tebal yang terbuat dari
selulosa, hemiselulosa dan lignin. Dinding sel sekunder sering berlapis.
Perhatikan tabel dibawah ini untuk melihat perbedaan antara dinding primer
dan dinding sekunder.
Karakteristik
|
Dinding
primer
|
Dinding
sekunder
|
Fleksibilitas dan ekstensibilitas
|
Tinggi
|
Rendah
|
Ketebalan
|
Dinamis
|
Statis
|
Susunan mikrofibril
|
Acak
|
Sejajar
|
Kadar selulosa
|
Rendah
|
Tinggi
|
Kadar hemiselulosa
|
50%
|
25%
|
Kadar lipid
|
5-10%
|
Sedikit/tidak ada
|
Kadar protein
|
5 %
|
Rendah
|
Pertumbuhan
|
Multinet
|
Aposisi
|
Tabel 1. Perbedaan dinding sel primer
dan sekunder
D.
Fungsi Dinding
Sel
Dalam tanaman, dinding sel terbentuk selama pembelahan
sel itu sendiri, ketika pelat sel terbentuk antara anak inti sel. Setelah
formasi awal, plat sel menjadi dinding sel primer, dan selama jangka waktu,
menebal untuk membentuk dinding sel sekunder. Penebalan ini berlangsung luar,
menyebabkan lumen menyusut karena dinding sel bergerak dari seorang dinding sel
primer ke dinding sel sekunder. Hal ini secara luas dianggap bahwa penebalan
ini berlangsung dengan aposisi.
1. Fungsi Dinding Sel Menentukan Bentuk, Kekuatan
Dan Dukungan
Dinding sel
bertindak sebagai kerangka serta dianggap paling bertanggung jawab memelihara
atau menentukan bentuk sel. Arah dan laju pertumbuhan sel juga ditentukan oleh
dinding sel.
Seiring dengan
dukungan, dinding sel juga bertanggung jawab untuk memberikan kekuatan mekanik
sel. Dinding sel terdiri dari selulosa, yang terdiri dari ribuan molekul
D-glukosa. Molekul-molekul ini terikat satu sama lain melalui ikatan hidrogen
yang kuat yang menyediakan kekakuan dan kaku ke sel. Hal ini membantu tumbuhan
untuk berdiri tegak meskipun tidak memiliki kerangka tulang.
2. Fungsi Dinding Sel Mengontrol Tekanan Turgor
Tekanan turgor,
atau turgidity, didefinisikan sebagai tekanan yang diterapkan oleh konstituen
sel pada dinding sel. Fungsi penting dari dinding sel adalah untuk menjaga
tekanan turgor. Hal ini ditentukan oleh jumlah air yang hadir dalam vakuola,
yang secara langsung sesuai dengan tekanan osmotik. Gaya yang diberikan pada
dinding sel. Dinding sel, menjadi tidak fleksibel, memberikan gaya kembali ke
sel. Ini menyumbang kekakuan tumbuhan dan membantu untuk tetap tegak.
Namun, perlu
ada keseimbangan antara tekanan pada dinding sel dan kekakuan dinding sel,
karena tekanan berlebih dapat menyebabkan pecahnya sel, sementara tekanan
kurang dapat membuat sel lembek.
3. Fungsi Dinding Sel Lintas Zat
Fungsi lain
dinding sel yang penting terkait dengan sifat semi-permeabel nya. Ini membantu
mengatur difusi materi melalui apoplast. Fitur ini dari dinding sel
memungkinkan pertukaran zat, seperti molekul kecil dan protein, masuk dan
keluar dari sel. Hal ini juga membantu dalam menyaring molekul besar. Zat
penting lainnya, seperti air dan karbon dioksida, juga didistribusikan ke
seluruh setiap sel tumbuhan dengan bantuan dinding sel ke kontak dinding sel.
Dengan demikian, salah satu fungsi dari dinding sel adalah pemeliharaan
homeostasis dalam sel.
4. Fungsi Dinding Sel Perlindungan
Tumbuhan tidak
mampu bergerak, sehingga mereka membutuhkan perlindungan lebih banyak untuk
menyelamatkan diri dari bahaya apapun. Dinding sel adalah garis pertahanan
pertama untuk sel selama serangan dari patogen dan mikroorganisme. Aset menjadi
kaku mencegah patogen dan benda asing lainnya yang berbahaya masuk. Ia juga
menawarkan perlindungan terhadap stres mekanik sel.
5. Fungsi Dinding Sel Penyimpanan Karbohidrat
Dinding sel
merupakan cadangan penting karbohidrat (terutama untuk benih), yang dapat,
dalam situasi mengerikan, akan digunakan oleh sel untuk tujuan metabolik
lainnya.
6. Fungsi Dinding Sel Pensinyalan
Dinding sel
mengandung oligosaccharins yang bertindak sebagai hormon untuk sel, karena
mereka merangsang sintesis etilen, kitinase dan enzim lain seperti dalam sel.
Pelepasan hasil ini enzim dalam sebuah ledakan oksidatif, memproduksi senyawa
oksigen yang berhubungan dengan peroksida, superoksida dan lainnya yang
menyerang patogen dan juga membuat dinding sel lebih kaku dan sulit untuk
menembus. Dengan demikian, dinding sel tersebut diberikan sebagai sumber sinyal
molekul biologis aktif.
E.
Masa
Pertumbuhan dan Perkembangan
Keadaan dinding sel selama masa-masa pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan adalah :
a.
Pembelahan sel melibatkan sintesis dinding sel yang baru.
b.
Pembesaran sel melibatkan perubahan dalam komposisi dinding sel.
c.
Diferensiasi sel melibatkan perubahan dalam komposisi dinding sel.
Pada pertumbuhan dinding sel, ada dua proses yang
terlibat, yaitu pembelahan sel dan pemanjangan sel. Pembelahan sel berlangsung
pada jaringan meristematis. Sel- sel anak yang dihasilkan pada jaringan
meristematis mempunyai ukuran yang lebih kecil dari pada sel-sel dewasa.
Setelah sel anak terbentuk, maka selanjutnya ter-jadi pemanjangan sel. Ada dua
teori yang berkenaan dengan pemanjangan dinding sel, yaitu teori multinet, dan
teori orientasi aktif.
Gbr 4. Pertumbuhan multinet
Menurut teori multinet, mikrofibril diletakkan pada permukaan bagian dalam
dinding sel menurut arah melintang terhadap panjang sel. Pada waktu dinding sel
memanjang, mikrofibril-mikrofibril mengalami reorientasi ulang ke arah sumbu
longitudinal sel hingga mikrofibril sejajar dengan sumbu. Dengan demikian
orientasi mikrofibril menurut teori multinet berlangsung secara pasif mengikuti
perentangan dinding sel selama berlangsungnya pertumbuhan.
Selama pemanjangan dinding sel, mikrofibril bergerak satu
terhadap yang lain. Pada gambar di samping ini ditunjukkan mekanisme
pemanjangan dinding sel. Dalam hal ini terdapat enzim-enzim yang memutuskan
ikatan antara dua polisakarida dinding sel (a) dan tetap melekat pada salah
satu titik pemotongan, kemudian polisakarida dapat bergeser dengan bebas (b)
dan bergerak hingga
enzim membentuk ikatan yang baru.
Menurut teori orientasi aktif, mengemukakan bahwa
terbentuknya lapisan mikrofibril yang sejajar pada dinding sel tumbuhan yang
tidak tumbuh lagi berlangsung secara siklosis, (mengalirnya bahan-bahan
sitoplasma di dalam sel tumbuhan) pada bagian dalam sel. Aliran siklosis ini
orientasi mikrofibril pada bagian luar sel.
F.
Komponen-Komponen
Penyusun Dinding Sel
Bahan utama penyusun dinding sel adalah polisakarida yang
dibangun dari monosakarida. Ada berbagai komponen lain di dalam dinding sel
termasuk protein,karbohidrat dan lignin.
Pada bakteri, dinding sel terdiri dari peptidoglikan yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup bakteri.
Pada archaea, karakteristik dinding selnya mengandung
sedikit peptidoglikan (kecuali untuk kelompok metanogen) dan tersusun dari
glikoprotein lapisan-S, pseudopeptidoglikan atau polisakarida.
Pada jamur, dinding selnya tersusun dari kitin dan
polisakarida yang lain. Sedangkan pada ganggang dinding selnya sersusun dari
glikopretein dan polisakarida. Pada beberapa spesies ganggang tertentu mungkin
dapat terdiri dari asam silikat.
Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal,
yaitu bagian yang disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara
antara sitoplasma satu dengan yang lain yang disebut plasmodesmata.
Plasmodesmata berupa juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar
masuknya zat.
Sebagian besar isi dari sel berupa air. Tekanan air
atau isi sel terhadap dinding sel disebut tekanan turgor. Dinding sel dan
vakuola berperan dalam turgiditas sel.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini
ialah dinding sel merupakan sebuah membran yang terbentuk pada bagian
luar dari membran
sel yang berperan sangat penting
dalam membentuk struktur sel yang kaku, memberi kekuatan dan perlindungan
kepada sel terhadap tekanan mekanik. Manfaat dinding sel ialah
mempertahankan dan menentukan bentuk sel, dukungan dan kekuatan mekanik,
mencegah membran sel meledak saat berada di dalam medium hipotonik
(yaitu, tahan tekanan air), mengendalikan laju dan arah pertumbuhan sel dan
mengatur volume sel, bertanggung jawab dalam desain dan mengendalikan
morfogenesis tanaman sejak dinding tanaman berkembang hingga penambahan sel,
berperan dalam proses metabolisme, penghalang fisik untuk agar benda-benda
asing tertentu tidak masuk kedalam sel dan sebagai tempat penyimpanan
karbohidrat.
B.
Saran
Saran yang bisa kami berikan kepada pembaca ialah dalam
mempelajari tentang dinding sel janganlah berpatokan pada 1 buku atau 1 sumber
saja melainkan banyak membaca buku dan reverensi yang lebih banyak agar
khasanah ilmu anda bertambah.
DAFTAR
PUSTAKA
Sumadi, Aditya Marianti.2007.Biologi
Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu
http://en.wikipedia.org/wiki/Cell_wall
http://ahli-biologi.blogspot.com/fungsi-dinding-sel.html
http://fitriasri.com/fungsi-dinding-sel-tumbuhan.html http://whanday.blogspot.com/apa-itu-dinding-sel_21.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar