Rabu, 27 Mei 2015

Fakultas Sains dan Farmasi



ETNOBOTANI BAMBU MAYAN (Gigantochloa robusta Kurz.)
DI KECAMATAN SOBANG PANDEGLANG BANTEN


PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mendapatkan
Gelar Sarjana Sains





DIAJUKAN OLEH :
NAMA        : RIKI RIKARDO
NIM   : G 15.11.0011





KEPADA
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN FARMASI
UNIVERSITAS MATHLA’UL ANWAR BANTEN

2015





ABSTRACT

                    One of the plants that are in Indonesia is bamboo. Clumping bamboo is a                      plant. This plant grows scattered in tropical, sub-tropical and temperate regions.                    Bamboo can grow on dry to wet tropical climate, fertile soil conditions and less                      fertile, and from the lowlands to 4000 m above sea level, and from flat to                               mountain slopes or cliffs of the river. Bamboo is widely available around the                          District Sobang.

                   The purpose of this study was to understand the interaction and utilization                      of bamboo by communities around the District Sobang who studied ethnobotan                     y. Ethnobotany is the branch of science that explore the relationship of man                          and nature vegetable culture around it. In this case preferably in the perception                     and conception of cultural communities, who studied are systems of                                       knowledge of its members in the face of the scope of his life.

                  This study used a survey method, direct exploration and interviews on                              community Sobang District of Pandeglang Banten by age group using a                                questionnaire to determine the level of public knowledge about the utilization of                     Bamboo Mayan.
                    Results from this study are expected to provide an overview and                                     information on the interaction and utilization of bamboo Mayan communities                          around the District Sobang which can increase the income of the people who                        managed wisely and do not damage the environment.
 
                       Keywords:   Bamboo Mayan (Gigantochloa robusta Kurz.), Ethnobotany,                            District Sobang







BAB I
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Separuh dari hutan yang ada di muka bumi tergolong sebagai hutan tropik. Hutan-hutan ini sangat beraneka ragam terhadap tipe, komposisi, maupun strukturnya. Semua terjadi karena adanya variasi kondisi iklim dan tanah disetiap wilayah. Di Indonesia hutan tropik telah rusak akibat kesalahan dalam sistem pengelolaan maupun berbagai aktivitas manusia. Bukti kerusakan hutan yang parah ditunjukkan oleh timbulnya lahan kritis dalam kawasan hutan. Hutan sendiri menyimpan berbagai jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan (Indriyanto, 2008)
Tumbuhan di Indonesia telah dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, misalnya untuk kebutuhan pangan, obat-obatan, kosmetik dan bahan pestisida. Masyarakat Indonesia telah ratusan tahun lamanya menggunakan tumbuhan sebagai obat. Pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengalaman praktis dan pengetahuan tidak tertulis, yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya (Supriati, 2013).
Seperti halnya bambu, bambu memegang peranan sangat penting dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Bambu dikenal memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan berupa batang yang kuat, serta kulit batang yang mudah dibentuk. Bambu banyak ditemukan di sekitar pemukiman daerah pedesaan, sehingga bambu menjadi tanaman serbaguna bagi masyarakat pedesaan (Munziri, 2013). Bambu banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Sobang Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten sebagai bahan bangunan, karena memiliki batang yang kuat dengan ruas-ruas yang pendek.
B.    PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas muncul permasalahan diantaranya:
1.     Bagaimanakah pemanfaatan Bambu Mayan di Kecamatan Sobang Pandeglang Banten ?
2.     Bagaimanakah interaksi masyarakat sekitar Kecamatan Sobang Pandeglang Banten terhadap Bambu Mayan?
3.     Manfaat apa yang paling besar terhadap bambu mayan ?
4.     Bagaimana kajian etnobotani warga setempat terhadap bambu mayan ?
C.   TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1.      Pemanfaatan Bambu Mayan di Kecamatan Sobang Pandeglang Banten.dalam kajian etnobotani
2.      Interaksi masyarakat sekitar Kecamatan Sobang Pandeglang Banten terhadap Bambu Mayan
D.   HIPOTESIS
Terdapatnya pemanfaatan dan interaksi masyarakat dalam kajian etnobotani di Kecamatan Sobang Pandeglang Banten terhadap Bambu Mayan (Gigantonchloa robusta Kurz).
E.   MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini adalh sebagai berikut :
1.      Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan menjadi informasi danpengetahuan mengenai keragaman pemanfaatan Bambu Mayan.
2.      Dapat mengetahui tatacara penggunaan dan pemanfaatan Bambu Mayan secara etnobotani.
3.      Sebagai salah satu penunjang pendidikan dan proses pembelajaran di lapangan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar